Kecamatan Rancabali, Kab. BandunG
Membangun Desa, Menopang Nusantara
Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq atau lebih dikenal dengan Kopontren Alif berdiri secara legal pada tahun 1997 (akte pendirian 6 Juni 1997 Nomor: 219BHKWK.10VI1997), namun kegiatan agri-bisnis dan agri-preneur yang melibatkan santri dan masyarakat sekitar sudah dimulai jauh sejak tahun 1970. Awalnya sektor pertanian tidak diminati oleh masyarakat karena tidak ada pengetahuan dalam bertani, akses jalan yang sulit dari lahan ke jalan raya dan tidak tahu jika sudah panen mau dijual kemana, ironisnya mereka tinggal di atas hamparan tanah yang subur dan iklim yang cocok untuk bertani dan berkebun.

Adalah KH Fuad Affandi sosok dibalik perubahan Pondok Pesantren Al-Ittifaq menjadi pesantren pertanian hingga seperti sekarang. Sebagian besar umurnya dihabiskan untuk memberdayakan pondok pesantren bersama warga, supaya mandiri dengan mengelola lahan subur disekitar yang selama ini tidak digarap. Usaha bertahun-tahun tersebut mulai dari membangun akses jalan bersama warga, menanam komoditi yang sudah jelas pasarnya, hingga mengatur keuangan para petani supaya cukup untuk sehari-hari dan cukup untuk pembiayaan musim tanam berikutnya.
Semangat Mang Haji Fuad, panggilan akrab warga kepada KH Fuad Affandi, tercermin dalam ungkapannya yang terkenal:
Jangan sampai ada sejengkal tanah yang tidur
Mang Haji Fuad
Jangan sampai ada sedikit waktu yang nganggur
Jangan sampai ada sehelai sampah yang ngawur






Sayuran segar untuk semua
Kopontren Alif menjadi offtaker hasil panen dari lahan pertanian seluas 130 hektare milik 270 petani yang tergabung dalam 6 kelompok tani di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Para petani menjalankan pola tanam sesuai dengan permintaan pasar, sehingga mereka hanya menanam yang sudah jelas ada pembelinya. Dengan begitu Kopontren Alif mampu menyuplai sayuran setiap hari sepanjang tahun dengan konsisten.
Kopontren Alif menyediakan sayuran dan buah segar sesuai dengan permintaan dari modern market seperti Superindo, Yogya group, Aeon, dan horeka di Bandung dan sekitarnya. Volume pengiriman sayuran segar setiap harinya tidak kurang dari 3 ton, dengan standar Good Agriculture Practices dan Good Handling Practices sayuran dari Kopontren Alif aman untuk dikonsumsi sekaligus meminimalisir food loss yang mungkin terjadi.
Sebagian keuntungan penjualan selain dibagikan kepada para petani, juga digunakan untuk operasional pondok pesantren dimana 30% santrinya berasal dari keluarga tidak mampu, biaya hidup makan sehari-hari dan pendidikan mereka ditanggung oleh pondok pesantren, mereka juga dibekali kemampuan agri-bisnis agar setelah lulus dapat mandiri. Alumni santri tani dari ponpes Al-Ittifaq banyak yang kembali ke tempat asal dan membangun sektor pertanian di daerahnya.
“Jangan sampai ada sehelai sampah yang ngawur” sayuran yang rusak dan tidak lolos sortir menjadi pakan ternak dan ikan, kotoran dari unit peternakan masuk kedalam reaktor biogas dan menjadi pupuk untuk musim tanam selanjutnya. Semua dapat merasakan manfaatnya.
Tim Kopontren Alif
SUDAH MAKAN SAYUR HARI INI?
Terima kasih khusus untuk Ratu Nurul Hanifah IPB 2008, laporan tugas akhirnya yang ditulis dengan komprehensif menjadi salah satu referensi konten www.alifmart.id